EXPOSSE.COMI JAMBI – BPOM Jambi dan Pemerintahan Kota (Pemkot) Jambi mengadakan Rapat Advokasi Lintas Sektor, dengan dengan sasaran; Desa Pangan Aman, Pasar Aman, Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman, dari jajanan sekolah berbahaya, Kamis (27/1) di Swiss Bell Hotel Jambi.
Balai Pengawasan Pangan Obat dan Makanan (BPOM) Jambi, berkoordinasi dengan berbagai pihak demi pangan aman. Karena pangan yang aman mampu menjamin keamanan pangan secara mandiri, di tingkat desa dan juga pada pasar rakyat. Badan ini juga ujung tombak terciptanya keamanan makanan, baik pangan segar dan olahan, karena kurangnya pengendalian saat ini, kerap ditemukan bahan berbahaya yang mengganggu kesehatan konsumen.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Jambi Maulana, BPOM Provinsi Jambi, Perwakilan Sekolah SD (Sekolah Dasar) sampai SMA (Sekolah Menengah Atas), Kementrian Agama kota Jambi, Serta Wakil dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Jambi.
Dijelaskan oleh Koordinator Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi BPOM Jambi, Marhamah, kegiatan ini menetapkan sasaran, berupa Pasar Desa atau kelurahan, yang akan diintervensi dan menjadi contoh daerah pangan yang aman dari penggunaan bahan berbahaya. “Kita fokus mengintervensi dua kota, yakni kota Sungai Penuh dan Kota Jambi”, ujarnya Marhamah.
Ia juga mengatakan, berdasarkan pengawasan selama ini makanan hasil olahan industri rumah tangga karena ketidaktahuan dari pelaku usaha, masih ditemukan tambahan zat berbahaya di olahan pangan
“Karena ketidaktahuan adanya kita temui pewarna tekstil, formalin, ini tugas kita untuk mengedukasi masyarakat”, imbuhnya.
Berdasarkan 3 ribu sampel yang diuji pada laboratorium, terdapat sekitar delapan sampel ditemukan zat yang tidak boleh ditambahkan untuk makanan, namun untuk itu pihak BPOM telah mensosialisasikan serta memberi pemahaman ke industri pengelola agar tidak menambahkan bahan berbahaya untuk makanan.
Sementara itu, mengenai pangan jajanan anak sekolah aman, Maulana selalu Wakil Wali Kota Jambi menjelaskan bahwa saat ini jumlah anak sekolah yang hampir berjumlah hampir 8 ribu yang ada di Kota Jambi, sehingga membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, apalagi mengenai keaman pangan yang anak-anak konsumsi. “Nanti ini akan delapan contoh sekolah, agar menyediakan kantin dalam sekolah yang bersih”, ujarnya.
Menurutnya, saat ini adalah momen yang tepat untuk membenahi kantin dalam sekolah, agar terciptanya kantin sehat, menyediakan dapur kering dan basah, irigasi air yang lancar juga pengolahan makanan secara baik.
Mengenai pasar tradisional ia mengharapkan ke depan pasar tradisional menjadi pasar yang nyaman, bersih. “Kita mau menjamin pasar rakyat yang memenuhi standar kenyamanan, keamanan bahan pangan, sehingga tidak ada pasar kumuh lagi, pengelolaan limbah dan sampahnya baik”, tutupnya. (Exp-003)
Discussion about this post