EXPOSSE.COM| BATANGHARI – Kabupaten Batanghari, selain kaya dengan hasil pertanian dan perkebunan juga memiliki hasil bumi yaitu pertambangan batu bara. Karena itu daerah ini menjadi bidikan para investor asing untuk masuk ke sektor energi.
Pemerintah Daerah (Pemda) Batanghari mendukung penuh investor yang ingin masuk ke daerah ini. Bahkan, pemerintah berkomitmen akan memfasilitasi perizinan dengan transparan dan cepat. Bila mana investor punya hambatan beritahu dimana ada kesulitannya, Pemda akan menindaklanjuti.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief di kala konferensi video saat melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) pada Senin (07/03) bersama Muhammad Yani, Phd sebagai Chief Technologist and Executive Director at One Biosys Group Of Companies.
Direktur Utama PT Bangun Energi Indonesia (BEI), Sunil Eno Ridarto sebagai Retresentatif for Eco efficient, Environmental, clean dan Green Energy Technologies and Systems Republik Of Indonesia.
FGD yang dilaksanakan membahas peluang investasi gasifikasi menjadi metanol dan pupuk dari sumber energi batu bara yang ada di wilayah Batanghari.
Sebagai orang nomor satu di Batanghari sangat mendukung investor dari negara tetangga, Singapura yang ingin datang ke daerah ini.
Pemerintah daerah siap memfasilitasi baik itu perizinan dan hal lain berkenaan dengan percepatan dari investasi di Batanghari. “Kalau ada hambatan dibicarakan segera, saya ingin ini dipercepat. Pemda akan membantu untuk sosialisasinya,” katanya.
Di depan para investor, Fadhil memastikan proses perizinan usaha yang transparan. Bahkan, ia menjanjikan bakal menindak tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku pihak-pihak tertentu yang meminta imbalan atau menyebabkan investor mengalami kendala.
Namun, ia menginginkan percepatan terhadap investasi pupuk dari energi batu bara. Sebab pupuk memang dibutuhkan di tengah masyarakat. “Pabrik metanol mungkin nilai investasinya besar dan juga ada proses yang agak panjang. Pada prinsipnya, kita Pemkab Batanghari sangat mendukung investasi di sini dan siap untuk membantu,” ucapnya.
Retresentatif for Eco efficient, Environmental, clean dan Green Energy Technologies and Systems Republik Of Indonesia, Eno Ridarto mengaku perusahaan akan melayangkan surat secara resmi ke pemerintah daerah.
Sebagai, tanda keseriusan dan berminat untuk investasi di Batanghari. “Kita memilih Batanghari karena potensinya yang sangat luar biasa. Dalam waktu dekat ini akan berkirim surat dan juga akan berdiskusi untuk menindaklanjuti hal ini,” katanya.
Ia menyebut untuk menunjang infrastruktur pembangunan pabrik metanol bisa memakan waktu selama dua tahun. “Pembangunan infrasturktur kita butuh sekitar dua tahun, namun perizinannya dulu dirampungkan dan apa yang diharapkan dari FGD ini bisa terealisasi secepatnya nanti kita tindak lanjuti langkah-langkah ke depannya,” pungkasnya. (Exp-007)
Discussion about this post