WAHAI kawanku kita para jurnalis di masa pandemi tak surut semangat menyebar informasi. Memintalnya menjadi benang-benang halus agar dicerna pikiran banyak orang, mengurai pristiwa merajutnya menjadi kabar terpercaya demi masyarakat dapat layanan informasi publik ke persada jagat raya.
Wahai kawanku kita para jurnalis bukan penonton di tepi panggung, ketika pentas jagat ini menayangkan atraksi Corona melumpuhkan masyarakat dunia. Kita para jurnalis tidak bersembunyi. kita patuhi protokol kesehatan, walau harus tetap kerja dalam kewaspadaan, tidak ada undur diri dari profesinya walau badai Corona melanda dunia, naluri nya lebih tebal dari selembar kertas. Abaikan rasa takut itu pahami betul apa arti ungkapan nyawa tak senilai harga berita. Namun naluri seorang pemberita tidak bungkam oleh ketakutannya. Semua orang pasti takut tertular virus Corona, wajar, manusiawi. Alhamdulillah selama pandemi belum ada kabar kantor berita ditutup sebab wartawannya tak mau ke lapangan, takut tertular virus Corona.
Wahai kawan, aku berkisah dari Negeri Serengkuh Dayung Serentak ke Tujuan, Pantai Timur Provinsi Jambi di Kabupaten Tanjungjabung Barat, kami para jurnalis di sana tak gentar bekerja dengan hati nurani di tengah medan laga melawan Covid-19, namun tetap disiplin diri dengan Prokes, tetap waspada selalu memakai masker ikhlas hati jalankan tugas jurnalistik.
Warga di kabupaten yang beribukota Kualatungkal patuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah daerah. Masa pandemi hingga saat ini telah dilalui dengan lebih dua ribu empat ratus lebih jiwa terpapar Corona dan telah sembuh kini puluhan juga diantara warga wafat dalam status pasien Corona.
Ekonomi masyarakat sempat melemah, pandemi terus menjadi biang kerok kekacauan sendi-sendi kehidupan, anak sekolah terpaksa libur panjang hampir dua tahun, masa kenormalan baru pun dilalui walau terseok-seok dalam belantara ketidakpastian.
Negeri Serengkuh Dayung Serentak Ketujuaan Kabupaten Tanjungjabung Barat beribukota Kualatungkal, Kota ini berada di atas permukaan laut bermuara ke Laut China Selatan pantai timur Provinsi Jambi, kini telah bangkit walau badai Corona belum redah. Namun usaha pemerintah daerah dalam mengayomi masyarakat bukan kamuplase, telah dihadirkan berbagai program pemberdayaan masyarakat dalam melawan serangan virus Corona. Agar ekonomi warga tidak lagi terpuruk dalam lumpur nestapa imbas badai Corona.
Bagai jamur di musim hujan tumbuh kreativitas bertahan di tengah pandemi, berbagai aktivitas ekonomi dikembangkan, kegiatan membatik ditumbuhkan, rumah-rumah batik eksis di berbagai kecamatan. Kopi Liberika asal Tanjungjabung Barat mulai dikenal di mana-mana, UMKM bergerak membangun identitas tegar di tengah hantaman wabah Corona.
Ribuan warga kini telah kebal Corona imunisasi
massal tengah berlangsung warga berduyun datang ke posko vaksinasi anti Corona pada jadwal yang ditentukan.
Perjuangan melawan Corona belum usai, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjungjabung Barat terus bekerja, tiada henti beserta Tim Medis serta Nakes dari zona kuning, orange hingga merah tiada surut semangat melawan Corona, Alhamdulillah rakyat daerah ini, walau hidup di zona kuning. Ancaman wabah mengerikan itu masih terus membayangi langkah kehidupan warga negeri bergelar Serengkuh Dayung Serentak Ketujuaan itu.
Pergilah wahai Corona biarkan kami manusia hidup tenang kembali mengejar mimpi-mimpi dan harapan kami menjadi manusia sehat, berbahagia, berakal budi, bertaqwa pada Ilahi, aamiin.
(Kota Tepian Air, 26 November 2021)
Discussion about this post