EXPOSSE.COMI JAMBI – Kerugian akibat kebakaran yang terjadi di wilayah Kota Jambi, Periode Januari 2021 hingga November 2021, mencapai Rp2.866.100.000. Angka ini berasal dari sejumlah 45 kejadian kebakaran yang terjadi di Kota tersebut.
Jenis bangunan yang terbakar beserta jumlahnya ialah; perumahan sebanyak 20 kejadian, bangunan umum sebanyak empat kejadian, lahan sebanyak empat kejadian, gedung atau gudang sebanyak tiga kasus, dan lainnya sebanyak 14 kejadian.
Penyebab kebakaran disebabkan oleh listrik sebanyak 26, kompor dengan jumlah empat, rokok sebanyak tiga, yang disebabkan oleh tabung gas atau lilin atau obat nyamuk sebanyak satu, dan yang disebabkan oleh hal lain sebanyak 11. Setelah diakumulasikan maka total seluruh kerugian berjumlah Rp2.866.100.000. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, Rinno, kepada wartawan Exposse, Rabu (1/12).
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, telah melaksanakan tugas yakni penyelamatan pada bencana non kebakaran sebanyak 131 kasus dan kejadian kebakaran yang ada di Kota Jambi, berjumlah 45 kasus.
Menurut Rinno, pihaknya telah melakukan operasi selama Januari sampai awal Desember yang terbagi dalam dua hal pemadaman kebakaran dan yang kedua adalah operasi penyelamatan binatang.
“Penyelamatan binatang ini masuk dalam evakuasi binatang liar seperti, Biawak, Ular, Tawon dan juga penyelamatan kepada masyarakat seperti masuk dalam sumur”, jelasnya saat ditemui di Kantor Dinas Pemadam kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi.
Berdasarkan data kejadian bencana non kebakaran pada tahun 2021, pada bulan Januari sebanyak-banyaknya delapan jumlah kejadian dengan lima penyelamatan pada binatang dan tiga pada penyelamatan orang. Februari data menunjukkan 11 kejadian dengan sepuluh penyelamatan dan satu penyelamatan orang.
Pada bulan Maret sebanyak 31 kejadian dengan satu kasus meninggal korban tenggelam, 29 penyelamatan binatang dan satu penyelamatan orang. April sebanyak enam kejadian penyelamatan binatang. Bulan Mei sebanyak 17 kasus, satu orang meninggal korban kebakaran, 14 penyelamatan binatang dan dua penyelamatan orang.
Pada Juni sebanyak 21 kasus dengan 16 penyelamatan binatang dan lima penyelamatan orang, Juli sebanyak 13 kasus kejadian sengan satu kasus banjir, satu meninggal karena kesetrum listrik, delapan kasus penyelamatan binatang dan tiga penyelamatan pada orang.
Pada Agustus sebanyak 14 kasus kasus yang menangani penyelamatan binatang. Dan pada September terjadi 10 kasus dengan tujuh penyelamatan binatang dan tiga penyelamatan orang.
Jenis bencana yang terjadi yang ditanhani ialah; banjir, rumah roboh, atau rumah retak,tanah longsor, Meninggal korban tenggelam, meninggal kesetrum listrik, meninggal tersambar petir, meninggal korban kebakaran, meninggal tertimpa pohon, binatang, penyelamatan orang, dan pohon tumbang. (Exp-002)
Discussion about this post